Minggu, 15 Desember 2013


TUGAS MANAJEMEN UMUM

Biografi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono



        
            NAMA        :     Muhammad Muhtar
NIM           :     (130010100)
KELAS       :     CB 131

  

SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUETR
(STMIK) STIKOM BALI
2013




KATA PENGANTAR


      Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas segala rahmat serta berkatnya sehingga saya dapat  menyelesaikan tugar paper ini dengan baik.paper ini merupakan tugas perorangan atau ( individu ).         
     Paper ini saya buat untuk kebutuhan tugas perkuliahan.adapun paper ini membahas  tentang perjalanan Karier,pendidikan,cara kepemimpinan nya serta biografi dari Bpk Presiden Negera INDONESIA.           
                       
    Dalam kesempatan ini saya selaku maha siswa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ayu Pradnyawati  Selaku Dosen mata kuliah Manajemen Umum yang telah memberikan tugas Paper ini.
    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Paper ini masih banyak Kekurangan dan jauh dari sempurna,sehingga Penulis sangat mengharapkan Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulis di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
                                                                              Denpasar,16 Desember 2013                            

                                                                                            

                                                                                                Penulis
                                                                                    ( Muhammad Muhtar )







DAFTAR  ISI
      

         Kata Pengantar
         Daftar Isi
         BAB   1    Gambar  PRESIDEN  REPUBLIK INDONSIA
         BAB    II   Tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
         BAB   III  Tentang Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
         BAB   IV  Biografi Tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
         BAB  V    Pendidikan Karier Penugasan Penghargaan Susilo Bambang Yudhoyono
         BAB   VI  Penutup (Kesimpulan )  
         BAB  VII   Daftar  Pustaka



BAB   1


PRESIDEN  REPUBLIK INDONSIA
                                       DR.Susilo Bambang Yudhoyono



BAB II

Tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dan 2010 dengan mengusung agenda “Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis”. Seorang pemimpin yang gagah berani serta memiliki banyak pengetahuan. Sosok presiden yang gemar membaca buku setiap harinya, Beliau selalu menyempatkan dirinya untuk membaca buku setiap pagi. Beliau pernah berkata ilmu dan pengetahuan sangat berguna untuk kehidupan kita di masa yang akan datang. Presiden Yudhoyono sudah berjanji akan mengubah gaya kepemimpinannya. Selain itu, presiden juga akan meminta hal sama yang dilakukan oleh seluruh pejabat pemerintah pusat dan daerah yang pada intinya akan berjuang untuk rakyat.
Presiden mengatakan bahwa gaya memimpin di sana juga akan berubah, Bagi seorang pepmimpin seperti SBY, kata – kata dan tindakannya dalam kehidupan sehari – hari adalah sumber kebijakan. Jika kebijakan seorang pemimpin itu diterima oleh rakyat, berarti kebijakan itu terkait dengan kesadaran dan kebutuhan fundamental rakyat, demikian pula sebaliknya. Akibatnya, rakyat menjadi bangga terhadap pemimpinnya.
Bila, SBY dilihat dari sisi kepemimpinan, manajerial, dan intelektualitasnya. Dia memang tokoh yang selalu menyedot perhatian banyak kalangan. Karena, bahasa tubuh, bahasa lisan, dan bahasa kepemimpinannya menyatu dalam perpaduan yang harmonis, memikat, dan memesona bagi siapa saja yang melihat dan mendengarnya. Kepemimpinannya dari 2004 hingga kini telah membuktikan siapa SBY sesungguhnya. SBY adalah negarawan, jenderal, ilmuwan, cendekiawan, peacemaker, mentor, instruktur, dan bahkan pencipta lagu. Tak heran jika menurut beberapa masyarakat, Capres 2004 - 2014 ini tetap menjadi calon terpopuler daripada tokoh – tokoh yang lain.
SBY mempunyai daya gugah. Daya gugah SBY sebagai seorang pemimpin begitu terasa. Bukan hanya sekadar penampilan fisik, karakter, kemampuan berbahasa, karier militer, dan jenjang akademiknya yang menjadi ukuran popularitasnya. Dia adalah sosok pribadi yang santun, tidak suka konflik, tidak konfrontatif, dan tidak reaksioner. SBY berusaha melihat setiap persoalan secara jernih sampai akar – akarnya. Presiden SBY telah melewati masa sulit dan kepedihan tsunami dengan member hadiah perdamaian Aceh untuk rakyat Indonesia..
Selama ini rakyat merindukan keberanian seorang pemimpin yang dipercaya oleh semua kalangan. Rakyat rindu seorang pemimpin yang dapat menyatukan hati rakyat dalam dalam. Dan, kini rakyat pun dapat menilai kepiawaiannya dalam memimpin upaya damai, SBY mampu mengembalikan Aceh ke pangkuan pertiwi.
  Tentu saja sangat dibantu oleh Wapres Jusuf Kalla, tim perunding, sikap TNI, sikap GAM, tim mediator, dan seluruh rakyat di Aceh. melakukan terobosan dengan memilih Boediono sebagai Cawapres
.Di tengah kecenderungan fragmentasi politik yang sangat kuat mewarnai pergulatan politik akhir – akhir ini, memilih Cawapres Boediono sungguh sebuah terobosan politik. Di mata SBY, sosok Boediono adalah seorang Muslim yang lurus, jujur, sederhana, konsisten, dan toleran, serta pribadi yang cerdas, ulet, keras bekerja, dan bertanggung jawab.
   Ia juga coordinator menteri yang utuh, loyal, cermat, dan jauh dari keinginan mencari muka. Di atas segalanya, dalam mengemban tugas, Boediono tidak memiliki konflik kepentingan seperti bisnis dan motif politik. Bersama Boediono, SBY ingin membentuk cabinet presidensial yang amanah. Saya sebagai mahasiswa merasa bangga memiliki pemimpin seperti Pa SBY, karna beliau sebagai sosok pemimpin yg memiliki pegetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, sehingga bisa membawa Indonesia seperti sekarang ini.

  

BAB III

Tentang Kepemimpinan SBY

Layaknya seorang pemimpin, SBY banyak mendapatkan penilaian, kesan dan kritik publik. Dalam berbagai media dan kesan banyak pengamat, SBY adalah sosok pemimpin yang peragu, lamban dan tidak desisive. Oleh karena itu, menurut mereka, SBY dianggap tidak cocok untuk meminpin negara yang masih tertimpa krisis seperti Indonesia.
Namun kesan seperti itu tidak ditemukan dalam buku Harus Bisa, Seni Memimpin ala SBY karya Dr. Dino Patti Djalal ini. Sebagai orang yang bekerja di lingkungan istana, Dino tentu banyak bersentuhan dengan presiden SBY dan buku ini adalah hasil rekaman persentuhan itu, yang disebutnya sebagai leadership note. Buku ini merekam dengan baik peristiwa-peristiwa seputar istana, terutama tentang isu-isu kepemimpinan.
Menurut Dino dalam pengantar buku ini, seorang pemimpin, apalagi seorang presiden, harus mempunyai segudang kualitas, seperti handal menangani kebijakan, sigap dalam mengambil keputusan, judgment yang matang, intelektualitas yang tinggi, inovatif, berani mengambil resiko, adaptif, naluri yang tajam, kepedulian terhadap masalah, tangguh mental, mau interospeksi dan belajar dari kesalahan, mampu menentukan prioritas, gigih mencari solusi, mampu memabaca perubahan zaman dan tren dunia, mampu beradaptasi, akhlak yang baik, dan lain-lain.
Dalam buku setebal 434 halaman ini, Dino mencatat banyak pelajaran kepemimpinan (leadership lesson) yang didapat selama bersentuhan dengan SBY. Semuanya diungkap dalam bab-bab buku ini, yaitu memimpin dalam krisis, memimpin dalam perubahan, memimpin rakyat dan menghadapi tantangan, Memimpin Tim dan Membuat Keputusan, Memimpin di Pentas Dunia dan Memimpin Diri Sendiri.
 Jika kita menelaah isi dari buku ini dari bab ke bab, kesan negatif terhadap kepemimpinan SBY seperti peragu dan lamban tidak akan ada lagi. Yang terjadi justeru sebaliknya, kita akan berpandangan bahwa SBY adalah sosok pemimpin yang mempunyai leadership type yang kokoh dan pemimpin yang mempunyai kualitas yang mapan.
Kualitas itu bisa dilihat saat dia menyelesaikan berbagai persoalan yang menimpa negeri ini. Dalam menyelesaikan masalah Tsunami di Aceh, seumpamanya, dia menanganinya dengan tepat dan cepat. Dia meninjau langsung kelapangan saat ada bencana. Pada saat terjadi bencana Tsunami tersebut, SBY berada di Nabire Papua yang tertimpa Gempa lebih dulu. SBY langusng terbang ke Aceh setelah mendengar berita bencana yang meluluhlantahkan Aceh tersebut.
Bukan hanya itu, kualitas kepemimpinan SBY juga terlihat jelas saat menangani persoalan bencana Tsunami tersebut. SBY seperti menyelam sambil minum air. Dia tidak hanya menyelesaikan persolan akibat tsuunami tersebut, tetapi dia juga menyelesaikan persolan komflik Aceh yang telah bergolak selama berpuluh-puluh tahun sebelum bencana tsunami. Momentum bencana, dianggap SBY,  sebagai momentum yang tepat untuk merekatkan semua komponen dalam menangani persoalan kebangsaan. Hasilnya setelah melakukan perundingan, Indonesia bisa berdamai dengan kelompok GAM. Inilah prestasi yang luar biasa dari kepemimpinan SBY yang tidak dicapai oleh pemimpin-pemimpin Indonesia sebelumnya. Tentu saja perundingan ini bukan persoalan yang mudah dan juga mengandung banyak resiko. Karena jika gagal, reputasi SBY akan menjadi taruhannya. Namun, menurut Dino, dengan keputusan itu SBY merupakan pemimpin yang berani mengambil resiko dan itulah yang mesti dilakukan oleh seorang pemimpin.
Selain itu, cerita tentang menghilangnya dua wartawan Metro TV, Budianto dan Meutya Hafid yang disandera oleh kelompok bersenjata di Rumadi Irak, menjadi cerita ketegasan dan ketepatan waktu (real time) sosok SBY dalam menanggapi masalah.
 Ceritanya, pada sekitar pertengahan bulan Februari 2005, pihak Istana mendengar kabar sandera tersebut. Kabar tersebut sangat menghawatirkan karena sebelumnya dua warga asing berakhir dengan teragis, dibunuh dengan cara keji. Ketika istana mendengar kabar tersebut, jam sudah menunjukkan jam 01.00 Wib. SBY sudah nyenyak dalam tidurnya.
 Namun setelah Dino membangunkannya dan mengabarkan kepadanya prihal sandera, Dia tidak menundanya sampai esok hari, melainkan langsung membuat pernyataan pers yang direkam oleh Associated Press dan Al-Jazeera yang intinya mengetuk hati penculik untuk membebaskan mereka berdua. Bagi SBY, ini adalah persolan hidup mati warganya yang harus diperjuangkan dengan cepat tanpa menunda-nunda.
Kelebihan SBY juga adalah kemampuannya dalam berpikir di luar kelaziman(think outside the box), yang menurut Dino harus dimiliki oleh setiap pemimpin.
Dalam artian, aturan-aturan yang berlakun dalam keadaan nomal tidak relevan. Maka, seorang pemimpin harus membaca keadaan untuk segera mengmabil keputusan kreatif dengan memperhitungkan segala kemungkinan masalah. SBY mampu melakukan itu pada saat terjadi bencan Tsunami. Karena parahnya keadaan Ace akibat Tsunami, dia langsung membuat kebijakan untuk membebaskan para relawan luar negeri pergi keluar masuk Aceh. Kebijakan ini disebut sebagai kebijakan ’open sky policy’, yang terbukti sangat membantu mempercepat proses rekonstruksi Aceh.
SBY juga, dalam bahasa Dino, adalah sosok pemimpin yang nasionalis dan internasionalis. Dalam artian, selain memfokuskan dan menyelesaikan pada persolan dalam negeri, SBY juga memperhatikan dan berpartisipasi dalam masalah-masalah internasional. Menurut Dino, SBY adalah sosok foreign policy president indonesia terbaik selama ini—bahkan bisa dikatakan yang paling baik. SBY mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan dunia internasional, bahkan kemampuannya melebihi diplomat ulung yang sudah berpengalaman. 
  Dia banyak mengetahui persoalan-persoalan luar negeri. Sewaktu  depatemen luar negeri mengadakan rapat koordinasi dengan Duber dan Konjen awal tahun 2008, para peserta sempat dibuat tercengang.
  Sesuai prosedur tetap (protap), Deplu telah mempersiapkan konsep pidato presiden SBY. Namun SBY berbicara lepas tanpa teks (off the cuff)dan bahkan dia mampu berbicara panjang mengenai isu-isu politik luar negeri, seperti masalah ASEAN, Myanmar, Libanon, Nuklir Iran, Kosovo, KKP Indonesia-Timor Leste, OKI, Palestina, KTT Asia Timur, perubahan iklim, investasi, perdagangan, kehutanan, Islam-Barat, dan lain sebagainya.Selain hal-hal yang dipaparkan di atas, banyak lagi prihal kepemimpinan dan pelajaran kepemimpinan dari Presiden SBY. Selain itu, yang membuat buku makin menarik adalah dibubuhkannya anekdot yang ada di sekitar istana.
 Akhirnya, buku ini sangat bagus untuk mengetahui sosok SBY ’dari dalam’ atau dari orang yang melihat SBY dari dekat, dimana selama ini kita hanya mengetahui sosok SBY dari ’orang luar’ seperti yang ada di media-media dan komentar pengamat. Bukan hanya itu, buku ini memberi pelajaran yang berharga mengenai kepemimpinan. Kehadiran makin penting lagi di saat budaya kepemimpinan masih belum mengakar penuh di dalam masyarakat kita, padahal faktor kepemimpinan adalah hal yang sangat penting dalam kondisi apapun, apalagi dalam kondisi terbalut krisis seperti Indonesia saat ini.
  
BAB IV

BIOGRAFI
Susilo Bambang Yudhoyono




Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.
          Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).
       Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968.
 Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencanaAdhiMakasaya.
          Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991).
 Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.  Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne).                                                                                                                                          Pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur diTimorTimur
Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985), Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat.   Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi(Korspri)PangabJenderalEdiSudradjat(1993).
   Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabatAsops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995).
  Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong.
 Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional.                                                   
      Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen.
         Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.
Berikutini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono :

          Nama        :       Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono

          Lahir          :       Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949

          Agama      :        Islam

        Jabatan      :         Presiden Republik Indonesia ke-6

          Istri           :        Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo        

                                    Edhi Wibowo

       Anak          :          Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono


       Ayah          :          Letnan Satu (Peltu) R. Soekotjo

        Ibu            :          Sitti Habibah

                             
  
BAB V

       

       Pendidikan :

* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS

            Karier :

* Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
 * Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004

          



        Penugasan :           Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988

        
        Penghargaan :

* Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
* Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
* Satya Lencana Seroja, 1976
* Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
* Satya Lencana Dwija Sista, 1985
* Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
* Dosen Terbaik Seskoad, 1989
* Satya Lencana Santi Dharma, 1996
* Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
* Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
* Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
* Wing Penerbang TNI-AU, 1998
* Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
* Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
* Bintang Dharma, 1999
* Bintang Maha Putera Utama, 1999
 
* Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
* Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
* Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
* Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006


           Alamat :


Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri
Bogor 16967
                                                                                                                    


                

FOTO SETELAH MENJADI PRESIDEN



BAB VI
PENUTUP

   Kesimpulan :

        Dari pembuatan tugas paper ini  saya dapat mengambil kesimpulan bahwa menjadi seorang pemimpin  adalah tidak mudah dan tanggung jawab yang besar.seorang pemimpin Negara  atau presiden mengemban amanat semua masyarakat  bertanggung jawab atas kedaulatan Negara keamanan,Kesejahteraan ,Kemakmuran,Keadilan,sossial  Juga h Kesatuan  Negara Republik Indonesia . seorang pemimpin seperti       bpk  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa membuktikan cara kepemimpinan nya walau ada hujatan dan pihak yang tidak senang dengan dirinya,namun beliau tetap berusaha demokrasi dan sabar serta santun dalam menyikapi sesuata masalah.
       Tegas dalam mengambil keputusan tepat dan bertanggung jawab,walaupun  repotasi nya di pertaruh kan beliau menunjuk kan sikap sebagai pemimpin yang  cepat dan selalu berani mengambil Resiko.Selain menjadi pemimpin Negara beliau juga menjadi  imam yang  pantas di contoh  dalam ke hidupan rumah tangga.Di balik kesuksesan nya dalam berkarier serta menjadi pemimpin yang bisa dua kali berturut  turut menjabat dan menduduki  kursi presiden  tidak lepas dari peran seorang pendamping (isteri) yang kuat dan tegar mendampingi dan menjaga dalm menjalan kan tugas sehari hari nya.
            Dan dalam mejalankan kepemimpinan nya beliau tidak bersikap otoriter  dan juga militer tetapi selalu mengacu ke sifat DEMOKRASI.Dan tegas serta konsekuen dalam menjalankan suatu program baik visi  dan misi nya,beliau juga pandai dalam pendekatan untuk menyelesaikan suatu masalah pintar mengambil kesempatan peluang  dan juga sangat mengusai  ilmu strategi politik    
 Saran :
    1   Dalam  membuat makalah sebaik nya menggunakan Referensi dari sumber    yang bisa di             
          pertanggung jawab kan dan untuk menambah informasi dan Pengetahuan
   2    Kritik dan saran itu perlu untuk kita membuat suatu makalah ,agar yang kita kerjakan   
          Menjadi lebih baik untuk di jadikan Perbaikan.
   3    Dalam membuat makalah sebaiknya  menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan
      E Y D

BAB  VII
DAFTAR PUSTAKA




REFERENSI  :

   
            http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/idx.asp?presiden=sby


          - http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Susilo_Bambang_Yudhoyono
              





Rabu, 11 Desember 2013

Posting Pertama ku


ok

Pengertian komputer 



       Komputer dewasa ini telah dipergunakan hampir di semua bidang pekerjaan mulai dari instansi pemerintah sampai swasta. Dengan menggunakan komputer maka pekerjaan akan menjadi lebih mudah dan cepat dibandingkan kalau dengan menggunakan buku.  

    Komputeradalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.


          Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap).


pengertian-komputer
Sedangkan pengertian komputer menurut para ahli adalah sebagai berikut :

            Definisi komputer menurut Robert H. Bilssmer 1985

Komputer adalah merupakan suatu alat elektronik yang bisa melakukan serangkaian tugas yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan intruksi yang diberikan, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output dalam bentuk informasi.



            Definisi komputer menurut Donald H. Saders 1985
Komputer adalah merupakan suatu system elektronik yang dapat memanipulasi data dengan cepat dan tepat serta dirangcang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang sudah tersimpan di dalam sebuah memory.



           Definisi komputer Menurut VC. Hamacher ZG
Komputer adalah merupakan mesin penghitung elektronik yang bisa dengan cepat menerima informasi input digital, memproses sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memory (stored program) dan menghasilkan output informasi.



           Definisi komputer Menurut William M Fuori
Komputer adalah merupakan suatu pemroses data (data processor) yang bisa melakukan perhitungan yang besar dan cepat termasuk perhitungan aritmatika yang besar atau operasi logika tanpa campur tangan dari manusia selama pemrosesan.



           Definisi komputer Menurut Gordon B. Davis
Komputer adalah merupakan tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti.