Setelah acara tersebut selesai, Dalem Ketut Ngelesir pulang ke Bali. Kembalinya Dalem Ketut Ngelesir ke kerajaannya dengan diantar oleh 40 orang dari Majapahit sebagai pengiring, dua diantaranya adalah Raden Modin dan Kiai Abdul Jalil bersama 40 orang pengiring dari Majapahit. Para pengawal muslim itu hanya bertindak sebagai abdi dalam Kerajaan Gelgel. Setelah tiba di Gelgel mereka menempati satu pemukiman dan membangun masjid yang diberi nama Masjid Gelgel, yang kini nerupakan tempat ibadah umat Islam tertua di Bali. Peristiwa ini dijadikan sebagai patokan masuknya Islam di Bali yang berpusat di kerajaan Gelgel Bali.
Raden Modin dan Kiai Jalil ini menetap cukup lama tinggal di pusat Kerajaan Gelgel Klungkung. Namun dalam perkembangannya mereka meninggalkan Gelgel menuju ke arah timur dan berhenti di desa Banjar Lebah. Di Banjar Lebah ini Raden Modin menetap dan tidak melanjutkan perjalanan, sedang Kiai Jalil tetap meneruskan perjalanan sampai di desa Saren sampai meninggal di desa tersebut. Beliau meninggalkan tulisan mushaf Al-Qur'an dan sebuah bedug yang sekarang kondisinya sudah mengalami kerusakan.
Sejak itu umat Islam mulai ada pengikutnya. Raden Modin dan Kiai Abdul Jalil dapat dikatakan merupakan dua orang tokoh atau wali yang pertama kali menyebarkan agama Islam di pulau Bali. Makamnya hingga saat ini banyak dikunjungi umat Islam untuk berziarah
Terdapat beberapa komunitas asli Bali yang beragama Islam yaitu:
- Komunitas di Banjar Lebah, Saren Jawa di desa Budakeling, Kabupaten Karangasem
- Kepaon dan Kelurahan Serangan di wilayah Kota Denpasar
- Kampung Pegayaman di Kabupaten Buleleng
- Kampung Loloan di Kabupaten Jembrana
Adapun wali pitu di Bali antara lain :
- Raden Mas Sepuh/ Pangeran Amangkuningrat (Keramat Pantai Seseh)
- Habib Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi (Keramat Bukit Bedugul)
- Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar bin Abu Bakar Al Hamid di (Keramat Pantai Kusamba)
- Habib Ali Zainal Abidin Al Idrus (Keramat Karangasem)
- Syeich Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi (Keramat Karangasem)
- Syeich Abdul Qodir Muhammad (Keramat Karangrupit)
- Habib Ali bin Umar bin Abu Bakar Bafaqih di Jembrana