Habib Ali bin Abubakar bin Umar al-Hamid, yang makamnya terdapat di Desa
Kusumba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Makam keramat ini
terletak tak jauh dari selat yang menghubungkan Klungkung dengan pulau
Nusa Penida. Selain dikeramatkan oleh kaum muslimin, makam ini juga
dikeramatkan oleh umat Hindu. Di depan makam dibangun patung seorang
tokoh bersorban dan berjubah menunggang kuda.
Semasa hidupnya Habib Ali mengajar bahasa Melayu kepada Raja Dhalem I
Dewa Agung Jambe dari Kerajaan Klungkung. Sang raja menghadiahkan seekor
kuda kepadanya sebagai kendaraan dari kediamannya di Kusamba menuju
istana Klungkung. Suatu hari, pulang mengajar di istana, ia diserang
oleh kawanan perampok. Ia wafat dengan puluhan luka di tubuhnya.
Jenazahnya dimakamkan di ujung barat pekuburan desa Kusamba. Malam hari
selepas penguburan, terjadi keajaiban. Dari atas makam menyemburlah
kobaran api, membubung ke angkasa, memburu kawanan perampok yang
membunuh sang Habib. Akhirnya semua kawanan perampok itu tewas terbakar.
Kaum muslimin setempat biasa menggelar haul Habib Ali setiap Ahad
pertama bulan Sya’ban.
Makam Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar Al Hamid berada di tepi pantai di
Desa Kusumba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, tidak jauh dari
selat yang menghubungkan Klungkung dengan Nusa Penida. Selain
dikeramatkan oleh kaum muslimin, makam ini juga dikeramatkan oleh umat
Hindu. Semasa hidupnya, Habib Ali mengajar bahasa Melayu kepada Raja
Dalem I Dewa Agung Jambe dari Kerajaan Klungkung. Sang Prabu
menghadiahkan seekor kuda sebagai kendaraan dari kediamannya di Kusamba
menuju puri Klungkung.
Pada suatu hari, sewaktu Habib Ali pulang dari Klungkung dan sesampainya
di pantai Kusamba, beliau diserang oleh sekelompok orang yang tidak
dikenal dengan senjata tajam dan tewas di tempat. Akhirnya, jenazah
beliau dimakamkan di ujung barat pekuburan Desa Kusamba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar